Cendera mata dari Buni

on Sabtu, 17 Januari 2009


Situs Buni pernah menyimpan kejayaan nun jauh di zaman Neolitikum, Paleometalik, serta Kerajaan Tarumanegara (2000 SM - 800 M). Peninggalan masa silam itu tak seluruhnya terkubur di perut bumi. Sebagian dari jejak masa silam yang terkandung di Situs Buni telah dapat digali (oleh para arkeolog maupun penduduk lokal), diuji, diselidiki usia dan riwayatnya, sebelum masuk ke daftar koleksi.

Kini, ratusan hasil peradaban manusia tertua di Pulau Jawa itu, khususnya DKI Jaya, Jawa Barat, dan Banten, tersimpan di Museum Nasional, Jurusan Arkeologi Universitas Indonesia, dan Pusat Arkeologi Nasional. Berikut ini beberapa nomor koleksi dari Situs Buni.

Periuk
Bahan: tanah liat
Ukuran: tebal 12,1 cm, diameter 13,5 cm
Lokasi: Buni, Babelan, Bekasi
Masa: Paleometalik
Kegunaan: perlengkapan upacara keagamaan

Piring
Bahan: tanah liat
Ukuran: tinggi 4,7 cm, diameter 27,5 cm
Lokasi: Buni, Babelan, Bekasi
Masa: Paleometalik
Kegunaan: alat upacara keagamaan

Manik-manik
Bahan: emas
Lokasi: situs penguburan Buni, Babelan, Bekasi
Masa: Paleometalik
Kegunaan: upacara keagamaan dan bekal kubur

Manik-manik
Bahan: batu, kaca, dan tanah liat
Ukuran: diameter 0,3-2,4 cm
Lokasi: Bekasi
Masa: Paleometalik
Kegunaan: perhiasan dan bekal kubur

Beliung Persegi
Bahan: batu
Ukuran: 3 x 6 cm - 4 x 8 cm
Lokasi: Buni, Babelan, Bekasi
Masa: Neolitikum
Kegunaan: Menghaluskan, mengukir, membelah kayu

fer . Tempo Majalah Berita Mingguan




0 komentar: